JENIS KAMPUH LAS
JENIS KAMPUH LAS
Proses penyambungan logam dengan jalan dilas hendaknya menghasilkan kualitas
yang dipandang dari segi kekuatannya dan lapisan las dari logam yang dilas,
dimana untuk menghasilkan sambungan las yang berkualitas baik, hendaknya pada
kedua ujung atau bidang atau bagian logam yang akan dilas perlu diberikan suatu
bentuk kampuh las yang akan dibuat tergantung dari bentuk sambungan kampuh las.
Bentuk-bentuk sambungan atau kampuh las tersebut adalah sebagai berikut :
i.
Kampuh I
Inilah cara satu-satunya untuk menyambung lempengan tipis, akibat
penyusutan atau lebih tepat kampuh akan bergelombang, satu-satunya usaha untuk
mendapatkan sambungan yang merata adalah memperbanyak las titik-titik sebagai
tali las yang pendek-pendek dengan jarak yang tidak terlalu panjang, jagalah
jangan sampai ada sisi bertumpukan di tali las.
Macam kampuh ini ada yang dilas pada satu sisi ada juga yang dilas pada
kedua sisinya.
Pada sambungan kampuh las I dua sisi digunakan
untuk menyambung plat-plat tanpa membuat bentuk & kampuh las terlebih
dahulu sehingga sambungan/kampuh las I
dua sisi disebut juga sambungan las segi empat. Pada waktu pengelasan
dapat dilakukan dengan arus listrik yang lebih besar daripada arus listrik pada
sambungan las bentuk kampuh I satu sisi, sehingga diperoleh pencairan/pelelehan
logam yang baik dan campuran logam cair yang merata pada lobang kampuh dan juga
tidak terjadi perubahan bentuk karena penyusutan. Untuk mendapatkan hasil
pengelasan yang baik deengan cara sambungan kampuh I tergantung daripada tebal
plat yang dilas, besar atau jarak lobang kampuh dan diameter bahan tambah (elektroda)
yang digunakan. Sambungan dengan kampuh I ini sering dijumpai pada
pengelasan/penyambungan ketel-ketel, tutup bejana pemanas, tangki-tangki,
dinding-dinding kapal, konstruksi mesin dan sebagainya.
ii.
Kampuh V
Kampuh V ini ada dua macam, yakni kampuh V terbuka dan kampuh V tertutup.
Las kampuh V terbuka dipergunakan untuk mengelas plat yang hanya dapat
dilas pada satu sisi, lapisan dasar harus dilas dengan pembakaran yang baik
mendalamnya, oleh karena las pada bagian itu tidak mungkin diperbaiki lagi,
mengelas lapisan pertama pada dasar kampuh bentuk V terbuka sangat sukar dikerjakan, apalagi bila
kampuhnya panjang, hal tersebut disebabkan karena lebar celah pendahuluan tidak
mungkin dapat dipertahankan sama lebarnya akibat dari penyusutan. Kampuh V
tertutup dipergunakan untuk plat dari 10 – 28 mm bila kedua belah sisi dapat
dikerjakan (dilas), setelah kampuh dilas penuh benda kerja dibalik untuk dilas
pada bagian bawahnya, hal ini kita namakan dengan sebutan las lawan. Sebelum
las lawan dikerjakan, kampuh harus dipahat dahulu sampai pada bagian las yang
sehat (sampai pada bagian yang dapat dipastikan tidak terdapat salah lekat
antara lapisan dan benda kerja). Untuk ini harus dipergunakan pahat bulat
(pahat kuku).
iii.
Kampuh X
Kampuh X ini digunakan untuk plat yang tebalnya antara 12 – 40 mm dan
mudah dibalik atau letaknya tegak dan kedua sisi dapat dikerjakan, untuk plat
yang tebalnya kurang dari 12 mm lebih baik dikerjakan dengan kampuh V.
Keuntungan kampuh X bila dibandingkan dengan bentuk kampuh V adalah sebagai
berikut :
1.
Penghematan elektoda, pemakian listrik
2.
Isi kedua belah sisi sama, jadi penyusutan sama, tidak
perlu meleruskan kembali di mana tersebut merupakan pekerjaan yang sukar dan
banyak memakan waktu.
Sebaliknya kerugiannya adalah pada pekerjaan
pendahuluan pada kampuh bentuk X lebih mahal daripada dengan bentuk V, dan cara
menlasnya harus dibolak-balik beberapa kali untuk mengelas kedua belah sisi
agar diperoleh penyusutan yang sama.
iv.
Kampuh ½ V
Sambungan las kampuh ½ V digunakan untuk menyambung logam atau plat yang
tebalnya 3 – 15 mm dan mengelas benda kerja hanya pada satu sisi saja.
Sambungan las kampuh ½ V terdiri 2 jenis yaitu : kampuh ½ V terbuka dan kampuh
½ V tertutup. Kampuh ½ V terbuka digunakan bila bagian bawah dari kampuh yang
dilas tidak rata/licin, sedangkan kampuh ½ V tertutup dipergunakan apabila
bagian dari bawah kampuh yang dilas perlu dibuat rata dan digunakan untuk hasil
pengelasan yang berkualitas tinggi. Kampuh ½ V mempunyai sudut kampuh sekitar
60o dengan tinggi dasar kampuh ke dasar sudut kampuh sekitar 2 -3 mm
dan kampuh ½ V terbuka mempunyai jarak lobang kampuh ( jarak ke benda kerja
sekitar 1 – 3 mm ).
v.
Kampuh ½ X atau Kampuh K
Kampuh las ½ X disbut juga sambungan kampuh K yang dipergunakan untuk mengelas
logam /plat yang tebalnya antara 12 – 40 mm dan kampuh ini dapat dipergunakan
sebagai pengganti kampuh v V untuk mengelas benda kerja yang tebalnya melebihi
ketentuan yang dapat dilas pada kampuh ½ V dan kedua sisinya dapat dilas. Pada
waktu pengelasan dengan kampuh ½ X atau kampuh K terdapat kesukaran-kesukaran
dalam mendapatkan pencairan yan baik, kemungkinan terjadi celah-celah/keropos
antara lapisan yang dilas pertama dengan lapisan kedua karena tidak dilakukan
pembuatan alur deengan pahat untuk membuang kotoran-kotoran lapisan kampuh yang
dilas pertama dan celah kampuh kemungkinan tidak sama lebar akibat penyusutan
sehingga untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan mengelas kedua
kampuh ½ X dilakukan bersamaan oleh dua juru las sehingga memungkinkan akan
mendapat pelumeran dan penyusutan kampuh yang bersamaan.
vi.
Kampuh U
Bentuk kampuh U dan ½ U adalah sebagai berikut :
Kampuh U dipergunakan untuk mengelas logam atau plat yang tebalnya di
atas 20 mm dan kampuh ini mempunyai jenis kampuh berbentuk kampuh tunggal dan
kampuh dobel, kampuh U ini sangat baik digunakan untuk mengelas sambungan
konstruksi-konstruksi yang menerima beban yang berat-berat.
Untuk mengelas benda kerja pada satu sisi saja di mana salah satu bagian
dari benda kerja yang akan disambung tidak memungkinkan dibentuk kampuh dapat
dilakukan pengelasannya dengan kampuh ½ U, kampuh ½ U digunakan untuk mengelas
logam/plat yang tebalnya 20 – 40 mm dengan sambungan las yang berkualitas
tinggi dan konstruksi-konstruksi yang akan menerima beban yang berat-berat.
vii.
Kampuh Sudut
Kampuh sudut adalah sambungan las yang dilakukan pengelasannya pada sudut
sebelah luar benda kerja dan tidak diperlukan pekerjaan pendahuluan pada
pengelasan kampuh sudut. Sambungan las kampuh sudut digunakan untuk mengelas
sambungan-sambungan dalam pembuatan bak-bak air, ketel-ketel dan sebagainya.
viii.
Kampuh T
Sambungan kampuh T adalah suatu sambungan las yang digunakan untuk
menyambung dua plat yang satu sama lain letaknya tegak lurus (dengan sudut 90o),
pengelasan dengan kampuh T dapat dilakukan dengan cara :
a.
Sambungan las tanpa bersudut tepi, digunakan untuk
menyambung logam/plat konstruksi yang dipakai untuk beban-beban statis dan
beban rendah.
b.
Sambungan las bersudut tunggal, digunakan untuk
mengelas plat yang mempunyai tebal 10 – 20 mm.
c.
Sambungan las bersudut ganda, digunakan untuk mengelas
plat-plat yang tebal-tebal atau plat yang tebalnya lebih dari 20 mm.
ix.
Sambungan Pinggir/Tepi
Sambungan pinggir sering digunakan pada pengelasan bahan-bahan yang
tebalnya kurang dari 2 mm, sebelum dilas bagian tepi sambungan ditekuk selebar
1 – 2 kali tebal plat kemudian dihimpitkan satu sama lain, pengelasan sambungan
pinggir biasanya dilakukan tanpa memakai bahan pengisi atau kawat las.
x.
Sambungan Tumpang
Pengelasan dapat dilakukan pada dua sisi atau hanya
pada satu sisi atau hanya pada satu sisi tergantung kekuatan las yang
diharapkan. Pada plat yang tebal diperlukan pengerjaan-pengerjaan kampuh tepi
sambungan lebih dahulu sebelum pengelasan dimulai. Permukaan kampuh dan benda
kerja sekitar daerah pengelasan harus benar-benar bersih, celah sambungan harus
sama agar diperoleh sambungan las yang baik, setiap kotoran yang terdapat pada
bidang kampuh akan menghasilkan pengelasan yang kurang baik.
Komentar
Posting Komentar