Jenis Las Listrik



Jenis Las Listrik
Las listrik dapat dibagi menjadi dua kelompok yang besar yaitu :
a.             Las Tekan
         Pada pengelasan ini dihantarkan arus listrik melalui bidang-bidang sentuh dari bagian-bagian yang akan disambungkannya. Energi listrik diubah menjadi panas oleh tahanannya, setelah mana bagian-bagiannya bila sudah menjadi lembek, disambungkan satu sama lain tanpa penambahan bahan.





b.            Las lebur
         Tempat-tempat yang akan disambung sebelum dilelehkan oleh panas yang akan dihasilkan dari busur nyala listrik bila baik dengan maupun tanpa beban tambahan untuk bersama-sama dilelehkannya.
         Las tekan terbagi menjadi beberapa macam diantaranya adalah : las titik, las bentuk, las kampuh rol, las tumpul, las lumer, las pen.
Berikut uraian-uraian :
1.            Las Titik
Pelat-pelat yang saling bertindihan ditekan oleh dua buah elektroda tembaga bersamaan dengan itu arus listrik dialirkan. Pada tempat terusan alirannya terjadi pemanasan karena adanya tahanan peralihan yang besar, setelah suhu lasnya tercapai, pelat-pelatnya meleleh jadi satu oleh tekanan elektroda-elektroda itu.
Untuk mencegah pemanasan yang berlebihan, elektroda-elektrodanya dinginkan dengan air.


 









2.            Las bentuk
Pengelasan bentuk juga disebut pengelasan tekan terusan, pada hakekatnya merupakan variasi dari pengelasan titik, salah satu dari bagian yang akan dilasnya, sebelumnya dilengkapi dengan peninggian-peninggian. Jadi dengan demikian, kita dapat menentukan sebelumnya dimana pengelasannya dilakukan dan berbagi tempat dapat dilasnya dalam satu kali. Sambungan las diawali oleh peninggian-peninggian itu yang ditekan rata sewaktu pengelasan.






3.            Las kampuh rol
Suatu bentuk lain dari pengelasan tahanan ialah pengelasan kampuh rol, maka elektroda-elektroda yang lancip dari sebuah mesin las titik, diganti dengan rol-rol dari tembaga. Dengan menggerakan pelat-pelat yang bertindihan itu di antara kedua rol yang berputar tadi, terjadi kampuh las yang tidak terputus-putus maka terjadilah sambungan las yang putus-putus. Mungkin juga dengan cara ini dapat mengelas pelat-pelat itu tumpul dan saling menekan.


















4.            Las tumbuk
Dua bagian logam yang akan disambung, ujungnya ditemukan hingga kedua ujung ini bersentuhan, kedua ujung tetap ditekan selama terjadi pencairan. Panas yang dihasilkan oleh arus listrik ialah karena tekanan dari dua ujung permukaan yang berhubungan.
Kedua ujung harus ditekankan terlebih dahulu sebelum arus listrik dihubungkan, las tumbuk akan baik hasilnya bila luas permukaan kedua ujung itu sama. Lebih baik lagi bila permukaannya dihaluskan dan diratakan. Bila pada permukaan itu terdapat bagian yang menonjol, maka pada bagian ini akan lebih dahulu mencair.









5.            Las Cair
Pada las cair kedua bagian yang akan disambung, ujung-ujungnya didekatkan menjadi satu sehingga merupakan suatu rangkaian yang dialiri arus listrik. Arus listrik yang cukup besar akan menyebabkan bunga api menimbulkan panas tinggi hingga kedua ujungnya yang berdekatan akan mencair. Pada saat kedua ujung batang ditekan hingga membentuk sambungan. Sebagian logam yang cair akan terpencar ketika terjadi pancaran bunga api yang panas sampai suhu pencairan.
Penyambungan benda-benda kecil dengan las cair tidak mengalami kesukaran tetapi pekerjaan yang mempunyai ukuran lebih besar tidak mudah, sebab diperlukan bagaian yang mencair lebih besar. Pada saat mencapai suhuu pencairan, penyatuan kedua bagian harus lebih cepat dan arus listrik segera diputuskan. Arus listrik harus cukup besar pada saat terjadi penyambungan agar logam tidak terlalu cepat dingin. Bila arus listrik kurang besar maka oksidasi pada permukaan tempat sambungan tidak dapat dikeluarkan, sehingga sambungan kurang  baik.
Bila arus listrik terlalu besar, maka logam pada tempat penyambungan akan meleleh dan sambungan tidak rata, oleh karena itu besar arus listrtik harus cukup pada saat terjadinya penyambungan, tetapi harus pula diperhatikan jangan sampai terjadi logam yang sedang mencair meleleh.
Pada las cair tidak dapat dihindarkan bahwa bagian yang disambung panjangnya akan berkurang, oleh karenanya itu biasanya diperbolehkan penyusutan dari 1 sampai 6 dari tebal bagian yang dilas, sambungan hasil pekerjaan las cair perlu diratakan.






6.            Las Lumer
Dengan cara ini dapat dilas penampang-penampang yang lebih besar, selain itu hasilnya lebih baik. Bagian-bagiannya sedikit direnggangkan setelah bidang disentuhnya mulai memijar oleh aliran listriknya. Busur-busur nyala api yang terjadi melelehkan bagian logam yang berloncatan ke depan. Batang-batangnya digerakkan saling mendekati dan saling menjauhi sampai suhu lasnya merata ke seluruh permukaannya.
Setelah aliran listriknya dihentikan, bagian-bagian yang satu ditekan terhadap yang lain sehingga pada sisi luarnya terbentuk beram-beram.
Panas yang diperlukan pada pengelasan lumer diperoleh dari busur, nyala api listrik, oleh karenaitu sering juga disebut dengan pengelasan busur.
Jenis-jenis pengelasan busur adalah sebagai berikut :
a.       Pengelasan busur dengan elektrtoda logam yang meleleh
b.      Pengelasan busur dengan elektrtoda karbon
c.       Pengelasan busur di dalam atmosfir gas yang dilindungi gas terdiri dari atas :
q  Tanpa elektroda logam yang meleleh (argonarc)
q  Dengan elektroda yang meleleh (unioarc)
d.      Pengelasan busur dengan perlindungan serbuk (union melt).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESALAHAN YANG SUPERVISIAL DALAM PENGELASAN

Pengujian elektroda

Simbol elektroda dan maknanya