Las Besi Tuang



1.      LAS BESI TUANG
Mengelas besi tuang memerlukan teknik tersendiri yang berbeda dengan cara pengelasan biasa. Hal ini disebabkan oleh sifat cairan logam yang berbeda dengan cairan besi/baja. Cairan besi tuang berbentuk bubur atau lumpur dan sukar merembes kecelah-celah sempit serta sukar bergabung. Masalah lainnya mudah terjadi oksidasi, sehingga memerlukan bahan pencegah yaitu “Flux” misalnya borax.
Pembakaran dengan api las akan membakar keluar silikon, sehingga memungkinkan karbon dapat bergabung dengan cairan logam. Dengan daya kandungan karbon demikian maka pada bagian sambungan besi tuang akan menjadi rapuh atau getas. Proses demikian dapat dicegah dengan cara menggunakan kawat pengisi yang banyak mengandung silikon. Dengan cara demikian, hilangnya silikon dapat digantikan oleh silikon yang berasal dari kawat pengisi.
Salah satu sifat mekanis besi tuang adalah tegar dan rapuh. Pemanasan lokal dapat menimbulkan retakan, terutama jika konstruksinya berongga misalnya pada blok-motor. Cara pengelasan yang aman adalah terlebih dahulu memanaskan seluruh bagian sampai merah. Baru setelah itu segera lakukan pengelasan. Setelah itu biarkan mendingin perlahan-lahan tanpa disiram dengan air.
Bagian besi tuang yang retak hendaknya dibuat celah dahulu dengan bentuk V. Pembuatan celah dapat menggunakan pahat, kikir, grinda atau cara lain yang aman dan mudah. Sebagai kawat pengiasi dapat juga menggunakan ring-piston bekas.
Besi tuang lunak titik cairnya lebih rendah, sehigga memerlukan kawat pengisi yang betitik cair rendah pula. Untuk itu biasaya menggunakan bronze flux.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESALAHAN YANG SUPERVISIAL DALAM PENGELASAN

Pengujian elektroda

Simbol elektroda dan maknanya