PERLENGKAPAN LAS Gas
PERLENGKAPAN LAS
Seperangkat alat las terdiri dari dua buah tabung gas, dua buah pengatur
tekanan gas atau regulator, seperangkat brander dan dua macam selang gas.
Selain itu diperlukan perlengkapan untuk keselamatan kerja operator. Dalam
pelaksanaan pekerjaan diperlukan landasan yang tahan api serta beberapa alat
pembantu lainnya.
1.
TABUNG GAS
Tabung-tabung gas yang dipergunakan terdiri dari tabung oksigen dan
tabung asetilin. Kedua macam tabung tersebut dibuat dari plat baja tanpa
menggunakan lipatan pada sambungannya. Daya tahan tabung terhadap tekanan gas harus
selalu diuji secara periodik. Setiap tabung dilengkapi dengan alat pengaman
yang dapat menyalurkan gas keluar jika tekanan gas naik sampai batas maksimum.
Perubahan tekanan akan terjadi jika suhu berubah.
a.
Tabung Oksigen
Ukuran tabung oksigen ditentukan berdasarkan volume gas oksigen yang
dapat diisikan kedalamnya. Biasanya ada tiga macam ukuran tabung yaitu 244 ft3
(6,91 m3), 122 ft3 (3,45 m3) dan 80 ft3
(2,27 m3). Pada bagian kepala tabung terdapat katup pengaman dan
keran penyalur oksigen ke regulator. Jika roda keran diputar kekiri maka gas
akan keluar. Membuka keran gas hendaknya dilakukan perlahan-lahan dan
seperlunya saja. Dengan demikian tidak akan terjadi lonjakan tekanan pada
monometer.
b.
Tabung Asetilin
Seperti halnya oksigen, ukuran tabung asetilin juga ada tiga macam yaitu
300 ft3 (8,50 m3), 100 ft3 (2,85 m3)
dan 60 ft3 (1,70 m3).
Tekanan maksimum tabung asetilin lebih rendah dari pada tekanan maksimum
tabung oksigen. Asetilin atau senyawa etuna (C2H2) suatau
gas yang tidak berwarna dan dalam keadaan murni mempunyai bau eteris yang
lemah. Gas ini dapat larut dengan baik dalam aseton. Suhu kritisnya 35,5 0
C dan tekanan kritisnya 61,6 bar. Secara besar-besaran gas ini diperoleh
dengan cara membubuhkan air pada kalsium karbida (CaC2). Senyawaan ini
dibuat dengan memanaskan karbon (kokas) dengan kapur-tohox (Ca0) dalam tanur
pada suhu kira-kira 20000 C.
Dalam praktek tabung asetilin dilengkapi dengan materi porpus yang penuh
dengan aseton. Asetilin yang larut itu akan stabil pada tekanan tinggi dan
tanpa terjadi perubahan sifat. Untuk mengelas diperlukan nyala api yang stabil.
Oleh karena itu hendaknya jangan menggunkana gas asetilin diatas tekanan 1 bar
(15 psi), karena gas ini tidak stabil pada tekanan tinggi.
Pada kepala tabung asetilin terdapat kran untuk menyalurkan asetilin ke
regulator tekanan. Kran ini biasanya tidak dilengkapi dengan roda pemutarnya
agar tidak mudah terbuka. Cara membukanya harus menggunakan kunci khusus atau
kunci pas kecil dan dibuka tidak dari 1,5 putaran. Usahakan diputar sedikit
saja agar dapat ditutup kembali dengan cepat jika terjadi sesuatu yang tidak
diharapkan.
c.
Generator Asetilin
Tabung asetilin bertekanan tinggi tidak selalu mudah tersedia di pasaran.
Sebagai gantinya dapat menggunakan generator asetilin yaitu suatu aparat untuk
membuat gas asetilin dari kalsium karbida. Aparat demikian ada yang sederhana
sampai yang komplek konstruksinya, tetapi prinsip kerjanya sama saja yaitu
dengan cara menyiram kalsium karbida dengan air. Pada gambar 3 dapat dilihat
salah satu tipe generator asetilin yang cukup kompleks. Bekerja dengan alat
demikian harus hati-hati karena mudah terjadi kebocoran gas yang berbahaya.
Imstrusi pabrik pembuatnya perlu dipatuhi.
2.
REGULATOR GAS
Regulator gas berfungsi untuk mengatur tekanan gas yang konstan ke
brander sehingga dapat menghasilkan nyala api las yang konstan pula. Tabung
oksigen dan asetilin menggunakan regulator yang berbeda, khususnya dalam besar
tekanan maksimal ke brander dari tabung gas. Selama gas dipergunakan, tekanan
gas didalam tabung akan semakin berkurang.
Meskipun demikian penyaluran gas ke brander akan selalu dipertahankan
oleh regulator pada suatu level tekanan yang telah ditentukan. Misalnya tekanan
oksigen mula-mula 1000 psi (126 kg/cm2) dan penyaluran ke brander
ditentukan sebesar 10 psi (0,7 kg/cm2) dengan cara menyetel skrup
regulator. Setelah dipergunakan beberapa saat tekanan tabung berkurang menjadi
500 psi (35 kg/cm2), tetapi penyaluran dari regulator ke brander
akan tetap sebesar tekanan kerja tadi.
Pada gambar 4 dapat dilihat regulator tekanan oksigen. Alat tersebut
terdiri dari pengukur tekanan (manometer) gas dari tabung (kanan), pengukur
tekanan oksigen ke brander. Bentuk regulator asetilin pada dasarnya sama dengan
untuk oksigen, hanya tekanan maksimum kedua manometer lebih rendah.
3.
BRANDER
Seperangkat brander las umumnya terdiri dari sebuah brander las yang
dilengkapi dengan beberapa ukuran nozel dan ada juga yang lengkap dengan
brander pemotong (gambar 5). Khusus mengenai brander pemotong akan dibahas pada
bab V.
Konstruksi
brander las dapat dilihat seperti pada gambar 6. bagian-bagian terpenting
adalah saluran oksigen, kran asetilin, ruang pencampur gas, saluran campuran
gas dan nozel. Pada tabel 2 dapat dilihat bermacam-macam ukuran nozel yang
dimulai dari yang terkecil sampai yang besar, berturut-turut diberi kode 00,0,1
sampai nomor 10. angka yang semakin besar menunjukkan diameter lubang nozel
semakin besar pula. Selanjutnya pada tabel tersebut dapat dilihat ukuran tebal
lempeng logam, tekanan oksigen dan asetilin yang sesuai untuk setiap ukuran
brander yang dipergunakan.
4.
SELANG GAS
Antara brander dengan regulator-regulator pada tabung gas dihubungkan
oleh sepasang selang. Kedua macam selang tersebut berbeda dalam ukuran lubang,
kapasitas tekanan gas dan warnas. Selang oksigen umumnya berwarna biru dan
selang asetilin berwarna merah.
Tentang
warna ini harus benar-benar diingat agar tidak terjadi kekeliruan yang
membahayakan. Ukuran panjang kedua selang tersebut hendaknya memadai untuk
keleluasaan gerak dan keamanan kerja. Untuk itu dapat menggunakan selang yang
panjangnya B – 10 m.
5.
PERLENGKAPAN OPERATOR
Perlengkapan utama bagi keselamatan kerja operator adalah kacamata las
khusus untuk las karbid. Warna api las dan logam pijar akan memancarkan sinar
ultraviolet dan infra merah yang dapat merusak mata. Dengan menggunakan
kacamata las selain melindungi mata dari kedua macam sinar yang berbahaya
tersebut juga melindungi mata dari percikan bunga api atau logam pijar.
Perlengkapan
lainnya adalah pakaian kerja khusus dan sarung tangan las. Pakaian biasa
terutama dari bahan sintesis akan mudah terbakar.
6.
PERLENGKAPAN LAIN-LAIN
Geretan las merupakan perlengkapan penting yang perlu dimiliki. Alat ini
pada dasarnya mirip geretan benaran atau gas tetapi tanpa bahan bakar, hanya
dapat memancarkan bunga api saja. Bentuk tangkainya panjang sehingga cukup aman
untuk menyalakan nozel brander las. Penyediaan api dengan cara lain seperti
lampu atau sumbu katun yang dibakar tidak memenuhi syarat keamanan.
Kunci pas kombinasi diperlukan untuk memasang atau membuka regulator,
nozel dan lain-lain. Selain itu jarum penggerak lubang nozel perlu disediakan
karena bagian ini sering tersumbar kotoran.
Untuk memperlancar pemindahan tabung gas dengan aman dan keselamatan
tabung-tabung tersebut hendaknya menggunakan kereta dorong khusus. (gambar 7).
Perlengkapan pembantu untuk memperlancar pekerjaan terpenting diantaranya
kelem plat besi, batang baja penjepit dan bata api untuk landasan.
Alat pemadam kebakaran hendaknya selalu tersedia karena bekerja dengan
gas yang mudah terbakar. Tidak kalah pentingnya adalah menyediakan obat luka
bakar. Sebenarnya obat yang ampuh untuk luka bakar adalah Ca (OH)2
yang dibalutkan pada bagian yang terbakar. Bahan ini tersedia banyak jika
menggunakan generator asetilin yaitu ampas atau sisa kalsium karbida yang telah
disiram air.
Gb. 4. Regulator tekanan gas oksigen
Gb. 5. Seperangkat brander dan regulator
Gb. 6. Brander untuk las sambung
Gb. 7. Kereta dorong untuk tabung gas
Tabel 2. Nomor Nozel, Tebal Plat dan
Tekanan Gas
Nomor Nozel
|
Tebal plat
besi/baja
|
Tekanan oksigen
|
Tekanan asetilen
|
|||
inci
|
mm
|
psi
|
kg/cm2
|
psi
|
kg/cm2
|
|
00
|
1/64
|
0.4
|
2.5
|
0.18
|
1
|
0.07
|
0
|
1/32
|
0.8
|
2.5
|
0.18
|
1
|
0.07
|
1
|
1/16
|
1.6
|
2.5
|
0.18
|
1
|
0.07
|
2
|
3/32
|
2.4
|
5
|
0.35
|
2
|
0.14
|
3
|
1/8
|
3.2
|
7.5
|
0.53
|
3
|
0.21
|
4
|
3/16
|
5.0
|
10
|
0.70
|
4
|
0.28
|
5
|
1/4
|
6.5
|
12.5
|
0.88
|
5
|
0.35
|
6
|
5/16
|
8.2
|
15
|
1.05
|
6
|
0.42
|
7
|
3/8
|
10
|
17.5
|
1.23
|
7
|
0.49
|
8
|
1/2
|
13
|
17.5
|
1.23
|
7
|
0.49
|
9
|
5/8
|
16
|
18.75
|
1.32
|
7.5
|
0.53
|
10
|
3/4
|
19
|
22.5
|
1.58
|
9
|
0.63
|
Komentar
Posting Komentar