PERSIAPAN PENGELASAN
PERSIAPAN
PENGELASAN
Seperti telah diutarakan di depan maka sebelum pengelasan dilaksanakan
perlu dilakukan persiapan-persiapan yang masak agar dapat dihasilkan pengelasan
yang sempurna.
Guna persiapan tersebut perlu diingat beberapa
faktor dasar persiapan yaitu :
q
faktor manusia
q
faktor prosedur dan cara kerja
q
faktor bahan/material
q
faktor perlatan
q
faktor alam dan lingkungan
q
faktor maksud dan tujuan
q
faktor risiko dan atau akibat
q
faktor perhitungan dan ukuran
1.2.1. Faktor Manusia
Jika
membicarakan faktor manusia maka dalam hal ini yang dimaksud adalah manusia
sebagai perancang, pelaksana, pengawas pemeriksa atau penguji. Untuk
merencanakan suatu pekerjaan las diperlukan pengetahuan mekanis ilmu bahan
metalurgi, fisika teknik dan keselamatan kerja dalam pengelsan dan konstruksi.
Dalam merencanakan pekerjaan pengelasan harus diketahui telebih dahulu untuk
apa suatu konstruksi dibuat, bagaimana membuatnya, bagaimana cara penggunaan
perlatan/konstruksi tersebut, hal-hal apa yang mungkin dapat terjadi dengan
konstruksi tersebut Dari semua itu dapat dipilih suatu prosedur yang benar.
Manusia sebagai pelaksana pengelasan paling tidak harus memenuhi beberapa
persyaratan berikut :
q
Sehat jasmani dan rohani
q
Berketerampilan mengelas
q
Berpengalaman dalam pekerjaan konstruksi
q
Mengetahui sedikit ilmu bahan dalam pengelasan
q
Mengetahui syarat-syarat keselamatan dalam
pengelasan
q
Dan yang terakhir, lulus dan berizazah dalam
prakualifikasi yang dilaksanakan pihak-pihak yang berwenang dalam hal ini.
Sebagai pemeriksa dituntut pengetahuan teoritis
tentang pengelasan di samping pengetahuan di bidang konstruksi mekanis,
keselamatan kerja, metalurgi, karat dan ketrampilan di bidang inspeksi, uji
tanpa merusak (non destructive test) dan lain-lain. Hasil pemeriksaan dan
saran-saran pemeriksa sangat menentukan mutu las yang sekaligus juga mutu suatu
kosntruksi. Jadi fungsi seorang pemeriksa tidak kalah pentingnya dengan pihak
pelaksana pengelasan juga menentukan mutu, kerapihan dan kecepatan pengelasan.
1.2.2. Faktor Prosedur dan Cara Kerja
Seperti
telah dijelaskan di depan sebelum melaksanakan pekerjaan pengelasan
persiapannya harus masak seperti halnya pengelasan tersebut dimaksudkan untuk
menyambung atau menutup, melapis, mengunci dan sebagainya. Bahan-bahan apa saja
yang akan dilas, apakah sama atau bebeda. Apakah konstruksi dimaksudkan untuk
mensahan beban, tekanan, bocoran, getaran, gesekan, tenaga-tenaga mekanis,
seperti daya panas, dingin, basah, serangan karat dan sebagainya.
Dari
hal-hal tersebut diatas dapat ditentukan kemudian :
q
Prosedur pengelasan yang tepat
q
Cara pengelasan yang benar, efisien dan selamat
q
Ukuran dan bahan pokok atau tambahan yang
memenuhi syarat dan ekonomis.
Selanjutnya setelah
prosedur pengelasan telah tersusun maka cara-cara kerja pengelasan yang benar
juga harus dipersiapkan. Pengelasan jika ditinjau dari cara pengerjaannya dapat
dibagi menjadi sebagai berikut:
q
Pengelasan datar (flat welding)
q
Pengelasan
(horizontal welding)
q
Pengelasan vertikal (vertical welding)
q
Pengelasan diatas kepala (overhead)
1.2.3. Faktor Bahan/Material
Jenis,
cara dan peralatan dan bentuk serta ukuran-ukuran yang diperlukan dalam
pengelasan dan tindakan-tindakan apa yang diperlukan sebelum dan sesudahnya
(misalnya preheating/pemanasan
pendahuluan dan post heating/pembuangan tegangan), sangat tergantung
dari jenis bahan yang di las.
1.2.4. Faktor Peralatan
Tanpa peralatan yang baik dan lengkap akan
mengakibatkan bukan saja hasil pengelasan tidak sempurna, bahkan dapat
mengakibatkan hal-hal yang lebih buruk lagi misalnya kecelakaan atau
kebakaran/peledakan.
Oleh sebab itu baik perancang, pengawas,
pelaksana, pembantu pelaksana dan pemeriksa harus benar-benar menyadari akan
hal tersebut. Peralatan tersebut meliputi :
a.
Alat
baku
q Mesin las listrik atau mesin las autogen (OAW
= Oxyacetylene Welding) yang meliputi botol gas (acetylene/propan), botol zat
asam.
q Sumber tenaga listrik AC/DC.
q Kabel las dan atau selang gas dan angin untuk
OAW.
q Tang/tangkai las dan kelem las.
q Elektroda.
b.
Alat
keselamatan tukang las
q Helmet untuk mengelas dengan kaca mata hitam
paling kecil No. 9 hingga 11.
q Sarung tangan las.
q Selongsong kaki las.
q Apron (jaket) las.
q Baju kerja dengan lengan panjang dan kerah
yang dapat ditutup.
c.
Alat
bantu tukang las
q Chipping hammer
q Sikat metal (carbon steal, brass, stainless
steel).
q Pahat runcing.
q Hammer.
q Kapur tahan panas.
d.
Alat
keselamatan umum
q Botol pemadam kebakaran.
q Dinding pelindung nyala.
q Untuk daerah yang mengandung gas yang mudah
terbakar/meledak perlu disediakan pula gas detector dan alat pemadam kebakaran
yang lebih besar.
e.
Alat-alat
bantu lainnya
q Stress reliefing appratus yang lengkap,
seandainya diperlukan.
q Gauging apparatus dan carbon elektrodenya.
q Portable grinding machine
q Air blower untuk mengembus gas-gas las.
q Water sprayer atau water screen untuk
pengelesan di daerah berbahaya karena mengandung folatile gas.
f.
Alat-alat
PPPK, terutama untuk perawatan luka bakar dan mata.
g.
Alat-alat
ukur
q Pengukur panjang
q Pengukur level
q Pengukur ampere
q Kapur pengukur panas (tempit stich)
h.
Untuk
keperluan quality control, diperlukan sebagai berikut :
q Dye checking kid.
q Magnetic particle
q Ultrasonic
q Radiography
1.2.5. Faktor Alam dan Lingkungan
Persiapan-persiapan tertentu perlu
dilaksanakan sebelum pengelasan di tempat-tempat dengan keadaan alam tertentu
demi menyelamatkan hasil pengelasan tersebut.
Misalnya :
Untuk tempat-tempat di mana sering jatuhhujan
dan kelembaban yang tinggi, perlu dibuatkan sistem pengeringan bagi elektrode
low hydrogen (di dalam ruang pemanas atau di dalam ruang pengering) dengan
sistem pemanasan yang diatur sebagai
berikut :
1.2.6. Faktor Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan suatu pengelasan harus
jelas guna menentukan persiapan-persiapan apa yang diperlukan.
Misalnya persiapan pengelasan fixed roof tank
(tangki atap tetap) berbeda dengan persiapan pengelasan floating roof tank
(tamgki atap terapung) karena pada tangki atap terapung dituntut derajat
kebundaran yang tinggi pada didnding silindrisnya supaya atap yang terapung
tersebut tidak tersangkut dan macet sewaktu bergerak naik turun.
Persyaratan pengelasan bejana bertekanan
rendah akan lebih longgar jika dibanding dengan pengelasan bejana bertekanan
tinggi (reaktor, ketel uap dan lain-lain). Untuk pengelasan pada pipa uap panas
lanjut dengan panas di atas 400°C dan tekanan diatas 60KG/Cm2 dan
bahannya terbuat dari
Cr
Mo, maka akan
diperlukan persiapan-persiapan khusus untuk post weld heat treatment
(pembuangan sisa ketegangan di dalam mental). Tujuan persiapan tersebut adalah
untuk mendapatkan hasil pengelasan yang benar/tepat (kuat, rapi, bersih dan
tidak mengakibatkan keretakan sewaktu mendingin).


Dan masih banyak contoh-contoh lain, disini
faktor maksud dan tujuan menentukan persiapan pengelasan.
1.2.7. Faktor Risiko dan atau Akibat
Akibat suatu pengelasan jika tidak
diperhitungkan sebelumnya kadang-kadang dapat mengakbitkan bahaya-bahaya yang
tidak diinginkan seperti misalnya kebakaran,
peledakan, keretakan dan lain-lain. Pengelasan untuk membuat suatu Hot
Tapping atau cabang dari suatu sistem pipa minyak atau gas yang sedang hidup
(in operation) harus benar-benar dipersiapkan dengan segala perhitungan tentang
apa akibatnya. Pengelasan suatu bagian konstruksi yang menerima beban berat dan
atau benturan-benturan harus benar-benar dipersiapkan, misalnya dengan memakai
elektroda yang terbaik dan strees reliefing. Itulah sebabnya di dalam welding
specification selalu di cantumkan klausula tentang quality control dan
cara-cara pengujian.
Juga stiffeners, strongback, clamps dan tack welding atau las
kunci dimaksudkan untuk memperkecil atau bahkan menghapuskan
pergerakan-pergerakan metal setelah dilas (metal upseting) yang dapat
mengakibatkan strees (tegangan), kemiringan, pembengkokan, offset/mis align,
penggelembungan (buckling) dan lain-lain. Perlunya welding procedure dan welder
qualification adalah juga untuk memperkecil terbuatnya kesalahan yang dapat
menimbulkan resiko yang tidak diinginkan. Jadi faktor risiko dan akibat
menentukan pula hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum pengelasan.
1.2.8. Faktor Perhitungan dan Ukuran
Hasil perhitungan menentukan
ukuran dan jenis bahan apa yang tepat untuk dipergunakan. Ukuran dan jenis
bahan menentukan prosedur pengelasan dan jenis las apa yang tepat. Prosedur
pengelasan yang menentukan jenis las teetentu, memerlukan pula segala sarana
penunjangnya.
Dengan kata lain akhirnya semuanya menentukan
persiapan-persiapan yang diperlukan. Misalnya hasil perhitungan menentukan
bahwa diperlukan pelat mild steel dengan ketebalan 2”, maka untuk pengelasannya
diperlukan preheating dan sloe cooling yang semuanya memerlukan persiapan-persiapan
khusus sperti obor-obor pemanas, atau dapat pula dipakai elemen-elemen pemanas
dengan memakai tenaga listrik.
Perhitungan menentukan untuk
suatu jenis proses perlu memakai baja paduan seperti misalnya bahan 5% ½ Mo,
sehingga pengelasannya diperlukan pula peralatan untuk preheating dan postweld
heat treatment. (pemanasan pendahuluan dan perlakuan panas usai las). Demikian
bahwa hasil perhitungan dan ukuran menentukan persiapan-persiapan tertentu
sebelum pengelasan.
Komentar
Posting Komentar