Suber Daya Las Listrik
SUMBER
DAYA
Banyak tipe dari sumber daya yang dapat digunakan pada proses las SMAW.
Bila arus bolak-balik (alternating current) digunakan sumber daya voltase
tinggi (high voltage power) adalah transformer. Bila arus searah (direct current)
digunakan adalah generator atau transformer rectifier uniy. Kedua-duanya baik
AC ataupun DC dapat digunakan untuk pengelasan baja karbon rendah, pemilihan
mana yang digunakan biasanya tergantung pada equipment yang tersedia dan tipe
elektroda yang digunakan.
1.
Arus searah (DC)
Dengan arus searah, aliran arus adalah tetap sehingga busur listrik
menjadi steady.
Prinsip karakteristik dan beberapa aspek penting dari arus searah pada
penggunaannya diproses las SMAW adalah sebagai berikut :
-
Penurunan voltase (voltage drop) pada kebel.
Kabel las harus sependek mungkin, panjang kabel lebih kritis pada DC
disbanding AC.
-
Arus rendah
Arus rendah melebihi arus bolak-balik pada penggunaan temperatur rendah
dengan diameter elekroda kecil.
-
Elektrode
Semua kelas dari elektroda dapat digunakan dengan baik pada DC
-
Penyalaan busur (arc starting)
Pada DC lebih mudah dibanding AC khususnya untuk diameter electrode yang
kecil.
-
Pengawasan panjang busur (maintaining a short arc)
Bila busur harus dekat terhadap cairan las maka lebih mudah dengan DC
disbanding AC.
-
Semburan busur (arc Blow)
Semburan busur dengan DC lebih mudah berpengaruh bila pengelasan
mendekati ujung sambungan disbanding dengan AC.
-
Posisi pengelasan
Dengan DC sedikit lebih mudah digunakan pada posisi sulit untuk
pengelasan pelat-pelat tebal bila dibandingkan sengan AC karena ampere rendah
dapat digunakan.
-
Pengelasan pelat lembaran
DC lebih disukai untuk pengelasan pelat lembaran karena busurnya lebih
steady dan penyalaan awalnya lebih mudah.
Dengan
DC ini digunakan 2 polaritas yaitu :
Polaritas lurus (straight polarity) dan polaritas balik (reverse
polarity). Factor yang penting dalam pemilihan polaritas ini adalah tipe
elektroda, logam yang akan dilas dalam penembusan yang diinginkan.
Beberapa
elektroda dibuat khusus untuk penembusan yang dalam dan paling baik digunakan
dengan polaritas balik sedang ada juga elektroda yang dibuat khusus untuk
penembusan yang dangkal dan digunakan dengan polaritas lurus.
Contoh :
a.
E 6010 dan E 6011 adalah jenis elektroda yang memberikan
penembusan yang dalam dan dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan, slag
mudah dikeluarkan, deposit las mempunyai sifat mekanik yang dapat diuji
radiographi, bahan selaput adalah cellulose dan untuk E 6011 mengandung
potassium untuk membantu menstabilkan busur bila arus yang digunakan adalah AC.
b.
E 6012 dan E 6013 adalah jenis elektroda untuk
penembusan sedang. Kedua-duanya dapat digunakan pada posisi pengelasan yang
sulit (diluar posisi-posisi yang umum) dan untuk E 6013 sangat baik untuk
posisi vertkal down. E 6012 dapat digunakan pada arus las yang relatif tinggi
karena selaput fluksnya terdiri dari hanya sedikit selulosa dan sebagian besar
material yang sulit mencair E 6013 umumnya mengandung potassium yang lebih
banyak dibanding E 6012 sehingga penembusannya lebih dangkal. Untuk
ukuran-ukuran diameter kecil umumnya E 6013 digunakan untuk pengelasan
lembaran-lembaran logam.
c.
E 6020 adalah jenis elektroda yang memberikan
penembusan antara dalam dan sedang, dapat menghasilkan slag yang mudah dikeluarkan
mempunyai deposit las yang tinggi.
d.
E 7016 adalah jenis electrode low hydrogen dan karena
kandungan titanium dioksida tinggi dan potassium silicate pada selaput membuat
alaktrode ini dapat digunakan pada arus AC sebagaimana pada DC polaritas balik.
e.
E. 7015 adalah jenis electrode low hydrogen yang dapat
digunakan dengan arus DC polaritas balik.
Arus searah terdiri dari
a.
Arus searah
polaritas lurus
Arus searah polaritas lurus (DCSP) adalah apabila
electrode dihubungkan dengan kutub negatif sedang benda kerja dengan kutub
positif.
|
Untuk
pengelasan semua jenis baja (kecuali bila elektroda yang digunakan adalah jenis
low hydrogen) tetapi tidak untuk semua jenis non ferrous. Pencairan dan deposit
las lebih tinggi bila dibanding dengan polaritas balik dan penembusannya lebih
dangkal dan lebih sempit.
Panas lebih
terkonsentrasi pada electrode,
pengelasan lebih cepat dan kemungkinan terjadinya distorsi pada benda kerja
lebih kecil. Polaritas lurus ini lebih diutamakan untuk pengelasan logam
lembaran karena penembusannya yang dangkal.
b.
Arus searah polaritas balik.
Arus searah polaritas balik (DCRP) adalah merupakan kebalikan dari DCSP
yaitu electrode dihubungkan dengan kutub positif sedang benda kerja dengan
kutub negatif.
|
Penembusan
yang dihasilkan adalah dalam dan penggunaannya lebih baik untuk pengelasan pada
akar las (root pass) pada sambungan groove dengan menggunakan backing bar atau
strip dan juga untuk posisi-posisi diluar posisi yang umum.
2. Arus bolak
balik (AC)
Arus bolak balik dapat juga
dikatakan sebagai kombinasi dari DCSP dengan DCRP dengan siklus yang
berganti-ganti secara tetap.
Pada
masing-masing siklus, arus dimulai dari nol kemudian sampai harga maksimum dan
kembali ke nol pada satu arah selanjutnya bergerak kemaksimum dan kembali ke
nol lagi demikian seterusnya selama pengelasan berlangsung. Perobahan siklus
ini terjadi 120 kali/detik. Deposit las dan dalamnya penetrasi yang diperoleh
adalah kira-kira diantara polaritas balik dan polaritas lurus dengan besar arus
ampere yang sama.
Beberapa
karakteristik khusus dari arus bolak-balik ini dan aspek penting dalam
penggunaannya adalah sebagai berikut :
a.
Penurunan voltase (voltage drop) pada kabel.
Untuk penggunaan kabel yang
panjang lebih dimungkinkan dengan AC dari pada DC karena voltage drop pada
kabel relatif lebih kecil panjang dari yang diperlukan karena kemungkinan
overhead dari transformer dapat terjadi.
b.
Arus rendah
Arus AC kurang menguntungkan bila digunakan pada ampere rendah (bila
menggunakan diameter electrode yang kecil).
c.
Elektrode
Hanya electrode AC/DC dengan selaput khusus yang dapat digunakan pada AC.
d.
Penyalaan awal
Bila harus menggunakan diameter electrode electrode
yang kecil adalah sulit dengan AC.
e.
Menjaga jarak busur pendek
Dengan AC membuat jarak busur pendek adalah sulitkecuali bial menggunakan
iron powder electrode.
f.
Semburan busur (arc blow)
Hal ini jarang menjadi persoalan pada AC karena mempunyai sifat siklus
balik secara alamiah yang menyebabkan madan magnit dari benda kerja secara
berganti-ganti yang dapat menetralisir medan magnit tersebut.
g.
Percikan las
Percikan las sedikit lebih banyak dari pada DC.
h.
Posisi pengelasan
Dengan menggunakan electrode yang tepat maka untuk semua posisi dapat
digunakan.
i.
Pengelasan logam-logam lembaran.
Untuk pengelasan logam-logam lembaran sedikit lebih sulit karena
penyalaan awal yang lebih sukar dibanding DC.
j.
Pengelasan logam-logam yang tebal.
Untuk pengelasan logam-logam tebal sangat baik karena dapat menggunakan
diameter electrode yang besar dan juga karena semburan busur jarang menjadi
masalah.
Untuk posisi datar pada pelat-pelat tebal, maksimum deposit rate dapat
dicapai bila electrode yang digunakan adalah tepat.
Semburan
busur (arc blow)
Arus
listrik yang melalui elektroda dan benda kerja akan membentuk medan magnit yang
arahnya tegak lurus pada arah arus.
Bila
sekitar electrode atau benda kerja arah arus tidak balans maka arahnya akan
berobah melalui konsentrasi medan magnit yang lebih besar. Penyimpangan arah
ini disebut semburan busur (arc blow). Gambar di bawah ini menunjukan medan
magnit sekitar elektroda dan benda kerja.
Medan
magnit sekitar elektroda pada arah maju (defleksi) pada arah gerakan elektroda)
dan pada arah mundur (defeksi pada arah yang berlawanan dengan gerakan
elektroda). Kadang-kadang defleksi adalah dalam arah gerakan elektroda atau
sebaliknya.
Arah
mundur medan magnit terjadi bila arah pengelasan maju ke arah hubungan kabel
dibenda kerja, di depan dari ujung sambungan atau pada sudut. Arah maju medan
magnit terjadi bila arah pengelasan menjauhi hubungan kabel dibenda kerja atau
pada permulaan sambungan. Sebagai akibat dari semburan busur ini adalah dapat
menimbulkan kurangnya pengisian atau terjadinya percikan yang berlebihan.
Bila
semburan busur terjadi maka metoda perbaikannya adalah :
1.
Rubah ke arah bolak-balik.
2.
Kurangi arus las
dan pertahankan panjang busur serendah mungkin.
3.
Buat pengelasan kearah las cantum yang paling kuat.
4.
Untuk pengelasan panjang, gunakan backstep.
5.
Tempatkan kabel untuk benda kerja a) sejauh mungkin
dari pengelasan, b) pada permulaan pengelasan dan kemudian lasa kearah las
cantum yang lebih kuat atau c) di akhir pengelasan.
Faktor-faktor
pemilihan daya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi dalam pemilihan daya adalah tersedianya sumber daya, ruangan
yang cukup, harga awal, lokasi sari pengoperasian (diruangan atau di lapangan),
personil yang tersedia untuk perawatan, output yang dibutuhkan, efisiensi dan
tipe dari elektroda yang digunakan.
Transformer
Biasanya
menghasilkan arus AC yang mempuyai karakteristik arus konstan. Motor generator
dan transformer rectifier adalah sumber daya arus DC.
Komentar
Posting Komentar